Berita

Duh! Satu Orang Korban Keracunan Massal di Lembang Meninggal

SATUJABAR, BANDUNG—Korban keracunan makanan saat acara pesta pernikahan akhirnya meninggal dunia.

Korban merupakan satu dari sekitar 200 korban keracunan makanan yang terjadi Minggu (26/2/2023).

Korban atas nama Karmah (71 tahun), warga Kampung Cijengko, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dia meninggal dunia Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani, mengatakan, korban sempat menjalani perawatan di RSUD Lembang.

Selama menjalani perawatan, kata dia, Karmah dan korban-korban lainnya, mengalami gejala muntah, pusing, dan diare.

Upaya pertolongan terus dilakukan tim medis rumah sakit pemerintah daerah tersebut. Namun saat menjalani perawatan di rumah sakit, keluarga korban meminta agar Karmah dibawa pulang.

Pihak rumah sakit, kata Diki,  tak bisa menahan korban agar tetap dirawat hingga akhirnya dibawa pulang keluarga.

Pada Rabu pagi, imnbuh dia, korban dikabarkan meninggal dunia di rumahnya. Pihak keluarga, lanjut dia, pasrah dengan musibah tersebut.

Jenazah korban kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. ‘’Kami sangat berduka atas meninggalnya almarhum. Semoga tidak ada lagi korban berikutnya,’’ ujar dia.

Sebagaimana diketahui, sekitar 200 orang mengalami keracunan makanan saat pesta hajatan seorang warga di Kampung Cijengko, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (26/2/2023) siang.

Korban mengalami gejala pusing, mual, hingga diare usai menyantap makanan yang disediakan oleh tuan rumah. Para korban kemudian dibawa ke puskesmas setempat dan akhirnya dirujuk ke RSUD Lembang.

Korban mengaku menyantap makanan yang disediakan oleh tuan rumah.gejala mual, muntah, hingga diare, dirasakan warga pada malam hari.

Menurut penuturan Wini (25), salah seorang korban, usai menyantap makanan di tempat hajatan tak merasakan apa-apa.

Namun mulai sore hari ia merasakan kepala pusing dan mual. ‘’Pada malam hari saya diare dan muntah-muntah. Akhirnya saya dibawa ke rumah sakit,’’ kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Wijayanto, menyebutkan, timnya sudah diterjunkan untuk melakukan pengujian laboratorium terhadap makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini. ‘

’Kita tunggu hasil uji leabboratorium ini untuk memastikan penyebab keracunan tersebut. Butuh waktu paling cepat satu minggu untuk mengetahui hasilnya,’’ ujar dia.

Editor

Recent Posts

Harga Emas Antam Jum’at 27/6/2025 Rp 1.907.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Jum’at 27/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

2 jam ago

“Buku Tahun Cibareubeu Sumedang, Jejak Syukur dan Harapan dari Lembur Sukamanah”

Di sebuah dusun yang tenang di kaki perbukitan Kecamatan Jatinunggal, warga Cibareubeu, Desa Sukamanah, kembali…

6 jam ago

Erwin Tegaskan Perang terhadap Bank Emok, Dorong UMKM Bandung Naik Kelas

BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik pinjaman ilegal atau…

6 jam ago

Pemkot Bandung Terus Dorong Pengoperasian Kembali Bandara Husein Sastranegara

Bagi Wali Kota Bandung, Bandara Husein tetap memiliki peran strategis bagi Kota Bandung. BANDUNG - Pemerintah…

7 jam ago

Seleknas Sepak Takraw Piala Menpora 2025 Resmi Ditutup, Kemenpora Fokus Persiapan Menuju SEA Games

JAKARTA - Seleksi Nasional (Seleknas) Sepak Takraw Piala Menpora 2025 resmi ditutup pada Kamis (26/6)…

7 jam ago

Suporter Cilik Dapat Tiket Gratis Usai Cetak Gol di Sosialisasi Piala Presiden 2025

JAKARTA - Kegiatan sosialisasi Piala Presiden 2025 yang digelar panitia pelaksana (Organizing Committee/OC) kembali menarik…

7 jam ago

This website uses cookies.