Bursa Efek Indonesia (wikipedia)
BANDUNg – Dalam upaya memperkuat sinergi antara pelaku pasar modal Indonesia, telah diselenggarakan Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/3). Dialog ini bertujuan untuk membahas berbagai tantangan dan peluang yang ada di pasar modal Indonesia saat ini, serta rencana inisiatif yang akan dilakukan oleh BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang melibatkan regulator, investor, dan profesional di industri.
Mengangkat tema “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal”, acara ini memberi kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan masukan terkait kondisi pasar dan perkembangan pasar modal Indonesia ke depan.
Dialog dimulai dengan sambutan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Republik Indonesia, Inarno Djajadi. Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai kondisi pasar modal terkini serta peran OJK dan BEI, yang disampaikan oleh Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, I. B. Aditya Jayaantara, serta Direktur Utama BEI, Iman Rachman. Pemaparan tersebut diikuti oleh sesi diskusi dan penyampaian masukan dari pelaku pasar modal yang hadir.
Dalam sambutannya, Inarno Djajadi menegaskan pentingnya ruang komunikasi terbuka antara regulator, pelaku pasar, dan stakeholder lainnya. “Memiliki ruang komunikasi terbuka antara regulator, pelaku pasar, serta stakeholder lainnya merupakan perwujudan nyata dari sinergi, komitmen dan tanggung jawab kita bersama terhadap industri pasar modal dan perekonomian Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Dari pemaparan yang disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman, diketahui bahwa ketidakpastian pasar global telah memengaruhi pasar domestik Indonesia, terutama akibat penyesuaian tarif antara AS dan negara-negara mitra dagangnya. Pasar juga masih mencermati kebijakan The Fed serta suku bunga global lainnya yang turut mempengaruhi arah pergerakan pasar.
Di sisi lain, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, I. B. Aditya Jayaantara, memaparkan beberapa inisiatif kebijakan OJK untuk menjaga stabilitas harga pasar, seperti penundaan pelaksanaan short selling dan pengkajian lebih lanjut terkait kebijakan buyback saham yang diharapkan bisa segera dilakukan tanpa perlu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Inisiatif-inisiatif yang diusulkan oleh OJK disambut baik oleh para pelaku pasar yang hadir dalam dialog ini. Mereka mendukung implementasi kebijakan tersebut, dan berharap agar langkah-langkah tersebut segera dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Selain itu, ada juga masukan terkait pengkajian mekanisme pengawasan dan perdagangan yang dilakukan di BEI.
Dialog ini dihadiri oleh berbagai pelaku pasar modal, di antaranya direksi Anggota Bursa (AB), direksi Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam Indeks IDX30, Manajer Investasi (MI), serta asosiasi pasar modal seperti Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII), Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Beberapa tokoh pelaku usaha Indonesia yang hadir antara lain Agoes Projosasmito, Agus Salim Pangestu, Adi Sariaatmadja, Anindya Bakrie, Arsjad Rasjid, Franky Widjaja, Garibaldi Thohir, dan Raffi Ahmad.
Dialog ini ditutup dengan konferensi pers yang dimoderatori oleh Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik. Dalam sesi konferensi pers, perwakilan pelaku usaha menyampaikan optimisme mereka terhadap kondisi pasar modal Indonesia dan menegaskan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Sesi ini juga dilanjutkan dengan tanya jawab antara wartawan dan narasumber, termasuk Inarno Djajadi, I. B. Aditya Jayaantara, dan Iman Rachman.
Acara ini menjadi bukti pentingnya soliditas dan sinergi antara pelaku pasar dalam menciptakan pasar modal Indonesia yang berdaya saing dan menarik bagi investor domestik maupun internasional. Diharapkan, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
BANDUNG - Dinas Sosial Kota Bandung, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, telah melaksanakan penjangkauan terhadap…
BANDUNG - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan memberangkatkan Timnas U-17 untuk berlaga di Piala…
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI 11 Maret 2025 Berikut hasil sidang Komite Disiplin PSSI, Tanggal…
BANDUNG - Qris tanpa pindai diluncurkan Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan…
SATUJABAR, BOGOR -- Dua orang kakak beradik, pelaku penusukan maut di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
BANDUNG - Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus, ungkap Plt.…
This website uses cookies.