Berita

Dedi Mulyadi Dibebani Hutang PEN Pemprov Sebesar Rp 3,4 Triliun

Utang Rp 3,4 triliun tersebut digunakan untuk berbagai pembangunan infrastruktur.

SATUJABAR, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi kaget saat mengetahui jika Pemprov Jabar mempunyai hutang. Tak tanggung-tanggung, nominal hutang yang dimiliki pemprov sebesar Rp 3,4 triliun.

Hutang ini harus dibayar hingga masa jabatan Dedi Mulyadi hampir selesai alias 2029. Hutang itu diketahuinya saat Dedi mengikuti rapat dengan sejumlah pejabat pemprov membahas anggaran.

Dalam rapat itu Dedi bertanya, berapa jumlah utang Pemprov Jabar ke nasional dan sampai kapan. Begitu dijawab sampai 2029, dia sempat kaget.

“Hah…sampai saya selesai. Saya nggak pinjem duit, tapi ujug-ujug (punya utang). Tapi, tanggung jawab pemerintah, nggak apa-apa, karena uangnya untuk pembangunan,” tutur Dedi yang dikutip dari akun Instagramnya @dedimulyadi71.

Dijelaskan, pada tahun 2021, Pemprov Jabar mendapat program pinjaman dalam bentuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 3,4 triliun yang terbagi ke dalam dua termin.  Termin pertama senilai Rp 2,2 triliun yang tahun ini pembayarannya memasuki tahun keempat. Sedangkan sisanya masuk termin kedua yang harus dicicil hingga 2029.

Kewajiban cicilan hingga 2028 sebesar Rp 566 miliar per tahun. Sedangkan di tahun terakhir atau 2029, jumlah cicilan yang harus dibayar tinggal Rp 211 miliar.

Utang Rp 3,4 triliun tersebut digunakan untuk berbagai pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, pengairan, air limbah, permukiman, ruang terbuka hijau (RTH), sarana peribadatan, dan revitalisasi pasar.

Salah satu dana sarana peribadatan yang dimaksud adalah pembangunan Masjid Al Jabbar. “(Jadi) Al Jabbar dibangun dari dana pinjaman?” tanya Dedi yang dijawab betul oleh para pejabat Pemprov Jabar yang ikut dalam rapat tersebut.

Kemudian, biaya pemeliharaan Masjid Al Jabbar membutuhkan dana Rp 42 miliar per tahun.

Kendati demikian, Dedi Mulyadi optimistis bisa melunasi hutang tersebut.

“Jangan menganggap beban berat, tapi beban yang ringan. Mudah-mudahan pendapatan kita ke depan meningkat,” ucapnya. (yul)

Editor

Recent Posts

Berhadiah Ratusan Juta, Lomba Karya Jurnalistik Pupuk Indonesia Sisa 1 Bulan Lagi.

PIMA tahun ini membuka empat kategori lomba. SATUJABAR, JAKARTA – Pendaftaran program Pupuk Indonesia Media…

27 menit ago

Soal Prolegnas Lucuti Kewenangan Polri, Ini Kata Kompolnas

Kompolnas menduga penyampaian Kapolri tersebut terkait dengan fungsi dan peran atas defenisi undang-undang terkait aparat…

38 menit ago

Harga Emas Antam Selasa 4/2/2024 Rp 1.621.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Selasa 4/2/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

56 menit ago

Rekomendasi Saham Selasa (4/2/2025) Emiten Jabar

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Selasa (4/2/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 jam ago

Kinerja Industri Manufaktur Indonesia 2025 Bisa Tumbuh Tinggi

BANDUNG – Kinerja industri manufaktur Indonesia 2025 bisa tumbuh tinggi jika kebijakan relaksasi impor produk…

3 jam ago

Korban Penembakan APMM Malaysia Stabil, Satu WNI Ditangkap Polisi

Korban Penembakan APMM Malaysia Stabil, Satu WNI Ditangkap Polisi BANDUNG - Korban penembakan yang dilakukan oleh…

3 jam ago

This website uses cookies.