Pengerukan sedimen Sungai Cimande di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dimulai sejak Kamis (27/2/2025).(Foto: Humas Pemkab Sumedang)
BANDUNG – Dinas Sosial Kabupaten Sumedang telah menyiagakan dapur umum lapangan di Kantor Kecamatan Cimanggung untuk memberikan bantuan makanan kepada korban banjir yang melanda wilayah tersebut. Selain itu, Posko Tanggap Darurat Banjir juga telah didirikan di depan Puskesmas Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, untuk memfasilitasi kebutuhan darurat warga yang terdampak banjir.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menjelaskan bahwa selain menyiapkan dapur umum dan posko darurat, upaya penanggulangan banjir juga dilanjutkan dengan pengerukan sedimen dan sampah di Sungai Cimande. Pengerukan dilakukan mulai Minggu, 16 Maret 2025, di sekitar Jembatan Pansor. “Kami telah mulai pengerukan sedimen dan sampah Sungai Cimande di Jembatan Pansor untuk mengatasi pendangkalan yang memicu banjir,” ujar Bupati Dony.
Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Cimande di Kecamatan Cimanggung disebabkan oleh hujan deras serta pendangkalan dan penyempitan sungai. Akibatnya, sungai tidak mampu menampung debit air yang tinggi, sehingga banjir merendam ratusan rumah di empat desa, yakni Desa Sukadana, Sindanggalih, Sindangpakuwon, dan Cihanjuang.
“Banjir ini juga merupakan dampak dari pendangkalan dan penyempitan sungai. Pemda Kabupaten Sumedang telah merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang,” jelas Bupati Dony dilansir situs Pemkab Sumedang.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, pengerukan dilakukan dengan menerjunkan 1 unit backhoe spider, 1 unit backhoe, dan 3 dumptruck yang melibatkan sekitar 200 personil. “Kami akan melakukan normalisasi Sungai Cimande sepanjang 3 kilometer dan memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol,” tambahnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Sumedang akan melakukan perbaikan drainase dan penataan bantaran sungai untuk mencegah alih fungsi lahan yang dapat memperburuk kondisi banjir. “Kami akan melakukan reboisasi di daerah aliran sungai, serta pelebaran sungai di titik-titik kritis yang sering meluap. Selain itu, kami akan membersihkan sampah di aliran sungai dan membuat regulasi ketat terkait pembuangan limbah,” tegas Bupati.
Bupati Dony menambahkan, untuk mencegah banjir di masa depan, pemerintah juga akan mengoptimalkan sistem drainase dengan membangun dan memperbaiki drainase di daerah rawan banjir serta mengadakan sumur resapan di kawasan pemukiman.
SATUJABAR, BANDUNG – Indonesia gagal raih juara di kandang sendiri pada turnamen Kapal Api Indonesia…
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
This website uses cookies.