Ilustrasi longsor.(Pixabay)
Seluruh kejadian bencana itu diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat dalam durasi waktu yang lama.
SATUJABAR, KUNINGAN — Belasan kejadian bencana tanah longsor dan pergerakan tanah melanda berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan dalam dua hari terakhir. Seluruh kejadian bencana itu diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat dalam durasi waktu yang lama.
Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, terdata ada 14 kejadian bencana yang dilaporkan terjadi pada Sabtu (10/5/2025) hingga Ahad (11/5/2025). Adapun bencana itu terdiri dari tanah longsor yang terjadi di Dusun Cikoneng, Desa Linggajaya, Kecamatan Ciwaru, Sabtu (10/5/2025) pukul 14.00 WIB; di Dusun Sukaremi, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciniru, Sabtu (10/5/2025) pukul 18.30 WIB; di Dusun Puhun, Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Sabtu (10/5/2025) pukul 18.30 WIB; dan di Dusun Mekarmulya, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru pada Sabtu (10/5/ 2025) pukul 18.30 WIB.
Selain itu, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Ahad (11/5/2025) pukul 05.30 WIB; di Dusun Babakan, Desa Citikur, Kecamatan Ciwaru pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.30 WIB dan di Dusun Karang Tumaritis, Desa Lebakherang, Kecamatan Ciwaru, Sabtu (10/5/2025) pukul 18.30 WIB.
Tanah longsor juga terjadi di Dusun Cilayung, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru pada Sabtu (10/5/2025) pukul 18.30 WIB; di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.00 WIB; di Dusun Manglayang, Desa Situgede, Kecamatan Subang pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.00 WIB; di Dusun Puhung, Desa Jalatrang Kecamatan Cilebak pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.30 WIB; di Dusun Pahing, Desa/Kecamatan Cilebak pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.30 WIB; dan di Dusun Dua, Desa Bungurberes, Kecamatan Cilebak pada Sabtu (10/5/2025) pukul 19.30 WIB.
Tak hanya longsor, bencana pergerakan tanah juga terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, pada Sabtu (10/5/2025P pukul 18.30 WIB. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana tersebut,” ujar Kepala Pelaksna BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana.
Indra mengatakan, seluruh bencana tersebut diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat dalam durasi aktu yang lama. Dia pun meminta, warga untuk tetap waspada akan potensi bencana yang masih mengintai.
Selain tanah longsor dan pergerakan tanah, bencana lain yang melanda wilayah Kabupaten Kuningan berupa angin kencang. Bencana itu terjadi di Desa Cihaur, Kecamatan Ciawigebang pada Jumat (9/5/2025). Angin kencang itu menumbangkan pohon aren dan menimpa bangunan sekolah Raudhatul Athfal (RA) Al-Ihya.
Akibatnya, atap dua ruang kelas rusak, genting hancur, rangka baja dan plafon rusak berat. Untuk sementara, proses belajar mengajar pun dialihkan ke ruang kantor guru.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar pun meninjau sekolah tersebut pada Sabtu (10/5/2025) kemarin. Dia menyatakan, akan memberikan bantuan.
“Kami bantu untuk rangka baja ringan, sementara genting koordinasikan melalui Kementerian Agama. Dalam perbaikannya nanti mari kita bergotong royong agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali seperti biasa,” katanya. (yul)
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
This website uses cookies.