Ciremai Festival tahun 2024 menghadirkan salah satu acaranya berupa Ciremai Discussion Sumit.(FOTO: Humas Kabupaten Kuningan)
BANDUNG – Ciremai Festival tahun 2024 menghadirkan salah satu acaranya berupa Ciremai Discussion Sumit.
Acara hadirkan narasumber untuk berdiskusi tentang Ciremai dan pelestarian alam dan kebudayaan.
Acara itu berlangsung di Hotel Santika Premiere Linggajati, Kuningan dibuka Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat, Jumat sore (07/06/2024).
Narasumber terdiri dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, yang diwakili oleh Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP, Toto Purbianto, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan konservasi, Ditjen KSDAE Nandang Prihadi.
Pengelola Cagar Budaya Nasional paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, R. Djuwita Jati Kusumah Putri, dengan Keynote Speaker dari Sekjen Kementerian LHK, Bambang Hendroyono dan moderator dari Kepala Balai TNGC, Toni Anwar.
Dengan tema “Mengalirkan inspirasi untuk masa depan yang berkelanjutan” obrolan begitu hangat membahas kaitan menjaga dan merawat keasrian Gunung Ciremai.
Pertemuan diharapkan dapat membangun satu komitmen bersama dalam upaya menjaga kelestariannya.
Serta menjadi masukan ke depan dalam pengambilan keputusan dalam merawat Ciremai.
Peserta simposium terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah se-Cirebon raya, Perumda se-Cirebon raya, pegiat pelestarian lingkungan, pokdarwis dan lsm pecinta lingkungan (AKAR) serta perusahaan-perusahaan yang berhubungan langsung dengan Gunung Ciremai.
Iip Hidajat menyebutkan, bahwa Gunung Ciremai dan Kuningan sebagai penyangga kota industri memiliki peran strategis dalam mendorong Cirebon Raya, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2021 tentang percepatan pembangunan kawasan rebana.
“Hal ini mengingat dimana pusat industri di Jawa Barat akan bergeser ke timur Jabar, demikianpun kami tetap semangat untuk terus menjadi pelopor dan penggagas dalam meningkatkan konservasi di Jawa Barat. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah pusat khususnya kita semua dalam penyusunan regulasi selanjutnya,” katanya dilansir situs Pemkab Kuningan.
Iip percaya, berbagai upaya telah bersama-sama dilakukan untuk menjaga ekosistem lingkungan.
Pihaknya mendorong semua pihak untuk berbenah diri, dengan tekad dan kesungguhan serta semangat yang kuat untuk menjaga kelestarian alam.
“Hal itu dengan tujuan meningkatkan kapasitas Cirebon Raya sebagai kesatuan wilayah kompetitif di tingkat nasional,” katanya.
Iip juga menyebutkan, bahwa pembelajaran kaitan dengan pelestarian alam akan diberlakukan di seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Kuningan.
“Besok kita akan launching Mulok Gunung Ciremai, satu-satunya di Indonesia. Hal ini adalah upaya kita bersama meningkatkan sense of belonging dan sense of responsibility kepada warga Kuningan sehingga dapat bersama-sama menjaga Gunung Ciremai. Sebagai contoh, jika nanti ada kebakaran hutan, bukan saja menjadi tanggung jawab TNGC tetapi juga menjadi kesadaran masyarakat untuk kepeduliannya,” katanya.
Pada saat bersamaan Ciremai Festival juga menghadirkan pameran instalansi lukisan mengenai alam dari pegiat kesenian di Kabupaten Kuningan sebagai upaya menyemarakan Ciremai Festival untuk menarik perhatian wisatawan.
SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…
Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…
SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…
SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…
SATUJABAR, BANDUNG - Kota Bandung kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi. Kali ini, Final…
SATUJABAR, BANDUNG - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat berharap…
This website uses cookies.