Dedi Mulyadi. (foto: istimewa)
Kerusakan ekosistem hutan di Sukabumi akibat penebangan berdampak pada banjir bandang.
SATUJABAR, SUBANG — Bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, mendorong calon gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi untuk mengirim bantuan kepada masyarakat terdampak bencana tersebut.
“Kami mengucapkan duka cita atas musibah yang terjadi. Rencananya akan kirim bantuan untuk meringankan beban saudara kita di Sukabumi,” tutur Dedi, Kamis (5/12/2024).
Melalui akun media sosial TikTok miliknya, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menungkapkan, komitmen soal bantuan saat bertemu dengan Asep Japar Bupati Sukabumi terpilih versi hitung cepat. Asjap, sapaan Asep Japar sempat berkunjung ke kediaman KDM di Lembur Pakuan, Subang berbarengan dengan terjadinya musibah di Sukabumi.
Seperti diketahui, banjir bandang dan tanah longsor terjadi menyusul hujan lebat yang melanda kabupaten tersebut. Hujan dengan intensitas tinggi itu, mengakibatkan luapan air sungai, pergeseran tanah hingga longsor di berbagai wilayah Sukabumi yang menyebabkan banjir bandang sampai ketinggian dua meter.
Dampaknya, banjir bandang itu merusak fasilitas umum, pemukiman warga, serta akses jalan di berbagai titik di Sukabumi pada Rabu (4/12/2024). “Hari ini saya kedatangan bupati terpilih Kabupaten Sukabumi, tetapi di perjalanan menuju ke sini terjadi musibah banjir, longsor, dan pergeseran tanah yang membuat jalan belah,” ujar Dedi Mulyadi.
Mantan anggota DPR RI itu, kemudian menyampaikan analisis kenapa hal tersebut bisa terjadi, salah satunya karena topografi wilayah Sukabumi. Dari sisi topografi, ungkap dia, Sukabumi itu rawan pergeseran tanah.
“Ketika terjadi pergeseran tanah, memang hutannya tipis. Sukabumi memang penebangannya agak lumayan sama penambangannya,” ucap Kang Dedi Mulyadi.
Dia lantas menanyakan pada Asep Japar wilayah-wilayah yang terdampak dari bencana alam yang terjadi di kabupaten terluas kedua Pulau Jawa itu.
“Wilayah hingga Palabuhanratu banjir, termasuk jembatan yang menuju ke Geopark dan yang di Warungkiara putus,” kata Dedi mengutip keterangan Asep Japar.
Dedi lantas menyampaikan pihaknya segera mengirim bantuan kepada masyarakat, meskipun pihaknya mengatakan belum menjabat sebagai Gubernur Jabar. “Orang terpilih wajib mempertanggungjawabkan apa yang terjadi di masyarakat, dengan sebuah pesan, nanti Bapak memimpin tidak boleh lagi ada penambangan,” katanya kepada Asep Japar.
Tak hanya penambangan, KDM berpesan, tidak boleh lagi ada penebangan hutan yang menyebabkan lingkungan rusak dan gundul yang bisa menyebabkan banjir bandang. “Mudah-mudahan ke depan saya bisa merecovery total masyarakat Sukabumi,” tuturnya. (yul)
SATUJABAR, BANDUNG--Polisi memburu terduga pelaku penganiayaaan satu keluarga dalam mobil di Kabupaten Bandung Barat, Jawa…
SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga rata-rata minyak mentah…
SATUJABAR, JAKARTA - JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah mendorong pemanfaatan sumber daya alam yang…
SATUJABAR, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK Nomor 19 Tahun 2025 tentang…
SATUJABAR, BOGOR--Seorang gadis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang…
SATUJABAR, SURABAYA — Forum Ekonomi dan Keuangan Syariah (FESyar) Jawa 2025 resmi ditutup pada Minggu…
This website uses cookies.