Berita

BRIN Ungkap Misteri Materi Gelap dalam Gugus Bola dan Galaksi Bimasakti

BANDUNG – Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa alam semesta adalah segala sesuatu yang ada, yang pernah ada, dan yang akan ada, termasuk seluruh ruang, waktu, materi, dan energi yang kita ketahui.

“Jika dibayangkan alam semesta sebagai sebuah lautan yang sangat luas, bumi kita, tata surya, bahkan galaksi kita hanyalah setitik buih kecil,” ujar Thomas dalam Webinar Antariksa bertajuk “Does Dark Matter Exist within Globular Clusters?” pada Senin (23/12) dilansir situs BRIN.

Thomas mengungkapkan bahwa meskipun alam semesta kita penuh dengan planet, bintang, dan galaksi, sebagian besar alam semesta sebenarnya terdiri dari materi gelap dan energi gelap. Materi gelap diyakini mencakup sekitar 90 persen massa alam semesta, sementara hanya 10 persen yang terlihat dalam bentuk bintang dan galaksi. “Energi gelap menggerakkan pengembangan alam semesta yang cenderung dipercepat, sedangkan materi gelap tidak terlihat secara langsung tetapi dapat diamati melalui efek gravitasi yang ditimbulkannya pada benda langit lainnya,” tambahnya.

Dalam webinar tersebut, Eliani Ardi, Dekan Kyoto International University Japan, yang juga berkarir sebagai dosen dan peneliti astronomi, membahas tentang keberadaan materi gelap dalam globular clusters atau gugus bola. Menurut Eliani, materi gelap adalah substansi misterius yang tidak memancarkan cahaya tetapi memiliki massa gravitasi. Keberadaannya diketahui dari efek gravitasi yang ditimbulkannya pada benda-benda langit lainnya, yang juga dikenal dalam bentuk lubang hitam (black hole).

Eliani menjelaskan bahwa, berdasarkan dinamika bintang-bintang dalam gugus bola, terdapat pola yang disebut flattening pada kurva rotasi bintang-bintang anggota gugus. Flattening adalah pola rotasi yang relatif datar, yang menunjukkan adanya pergerakan bintang-bintang di bagian tepi gugus yang bergerak lebih cepat daripada yang seharusnya. “Dengan memperhitungkan bintang-bintang yang tampak, kurva rotasi tersebut mestinya menurun. Namun, hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa materi gelap ada di gugus bola dan menyebabkan pola flattening tersebut,” jelasnya.

Hasil penelitian Eliani menunjukkan bahwa proporsi materi gelap semakin besar menuju bagian tepi gugus bola, dengan sekitar 10 persen materi gelap di pusat gugus dan mencapai sekitar 80 persen di bagian tepi. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa selain di gugus bola, materi gelap juga ada di Galaksi Bimasakti. “Kecepatan bintang-bintang di bagian tepi galaksi justru bergerak lebih cepat dengan pola kurva datar, yang menunjukkan adanya pengaruh materi gelap,” kata Eliani.

Eliani menambahkan bahwa gugus bola yang berada di luar Galaksi Bimasakti dan mengelilinginya juga terpengaruh oleh gaya pasang surut eksternal dari galaksi tersebut, yang berdampak pada berkurangnya materi gelap di bagian luar gugus. “Materi gelap di luar gugus bola lebih sedikit karena pengaruh gaya pasang surut dari Galaksi Bimasakti,” pungkasnya.

Penemuan ini semakin memperkaya pemahaman kita tentang misteri alam semesta dan peran penting materi gelap dalam dinamika galaksi dan gugus bola.

Editor

Recent Posts

Erick Thohir: Segera Rekrut Direktur Teknik untuk Perkuat Pembinaan Junior

BANDUNG - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan keyakinannya bahwa PSSI akan segera mendapatkan Direktur…

3 jam ago

Lagi, Polisi Tangkap Oknum Dokter PPDS Cabul Merekam Mahasiswi Mandi

SATUJABAR, DEPOK - Oknum dokter kembali mencederai dunia kedokteran, setelah melakukan perbuatan tercela. Kali ini,…

6 jam ago

Bayar ke Travel Rp 200 Juta, Pemberangkatan 10 Jamaah Haji Ilegal di Bandara Soetta Digagalkan

Jamaah haji ilegal ini akan bertolak ke Tanah Suci menggunakan penerbangan Malindo Air tujuan Jakarta-Malaysia…

6 jam ago

BSI Bidik Rekening Tabungan Haji Bisa Tembus 6,7 Juta Pada 2025

Setiap tahunnya, rata-rata 83 persen jamaah haji Indonesia menabung tabungan haji di BSI. SATUJABAR, JAKARTA…

7 jam ago

Dukungan Pertachem Dalam Hilirisasi Industri Strategis Nasional Menuju Swasembada Energi

Kolaborasi strategis bersama PT Indonesia BTR New Energy Material merupakan komitmen Pertachem pada hilirisasi produk…

8 jam ago

BP Haji Siap Jadi Penyelenggara Haji Secara Penuh di 2026

BP Haji terus melakukan evaluasi dan percepatan penyempurnaan sistem penyelenggaraan, khususnya dari sisi pengawasan dan…

8 jam ago

This website uses cookies.