Berita

BRIN Kembangkan Varietas Kentang Granola Tahan Penyakit, Dukung Keberlanjutan dan Keuntungan Petani

BANDUNG – Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Puji Lestari, mengungkapkan bahwa pengembangan varietas kentang granola dengan stacked genes yang tahan terhadap penyakit hawar daun akan memberikan berbagai manfaat, antara lain mengurangi penggunaan fungisida, mendukung keuntungan petani, serta lebih ramah lingkungan. Hal ini tentunya menjadi kabar gembira yang dapat meningkatkan produktivitas kentang di Indonesia.

“Varietas kentang generasi baru ini akan segera diluncurkan pada tahun 2026 setelah beberapa uji coba terkait keamanan varietas selesai dilakukan. Pengembangan ini dilakukan BRIN dengan pendanaan dari USAID melalui skema Feed the Future-Global Biotech Potato Partnership (GBPP),” ujar Puji Lestari saat acara Implementation Launch Global GBPP di Cibinong, Jawa Barat, pada Rabu (20/11).

Puji menambahkan, GBPP adalah kemitraan internasional yang bertujuan meningkatkan produksi kentang menggunakan solusi bioteknologi yang menekankan keberlanjutan, ketahanan terhadap penyakit, serta ketahanan pangan.

Sementara itu, Ketua Koordinator Penelitian GBPP Kusmana menjelaskan berbagai keunggulan dari varietas stacked gene granola potato. Varietas ini diketahui lebih efisien karena hanya membutuhkan 20% hingga 50% pestisida dibandingkan dengan varietas kentang konvensional, yang menjadikannya lebih ramah lingkungan. Selain itu, varietas ini juga hemat tenaga kerja dan waktu, serta memiliki potensi adaptasi yang tinggi.

“Umumnya, petani mengalokasikan 30% dari biaya produksi untuk pestisida. Dengan varietas ini, biaya pestisida bisa ditekan, namun produktivitasnya tetap setara dengan kentang non-transgenik. Karakteristik kentang ini juga mirip dengan granola lama yang dapat menghasilkan hingga 30 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan kentang lokal yang hanya menghasilkan sekitar 15 ton per hektar. Selain itu, adopsi varietas ini juga sangat tinggi, banyak petani yang berminat untuk menanamnya,” ungkap Kusmana dilansir situs BRIN.

Kusmana menambahkan bahwa meski sudah banyak petani yang tertarik, varietas kentang ini masih harus menjalani beberapa tahapan karena termasuk dalam kategori kentang transgenik.

Dalam kesempatan yang sama, Mission Director USAID untuk Indonesia, Jeff Cohen, menjelaskan bahwa GPBB adalah hasil kolaborasi internasional antara USAID dan Pemerintah Indonesia melalui ORPP-BRIN, serta dengan Michigan State University (MSU) dan Idaho University (IU). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan produktivitas kentang tahan penyakit.

“Kentang yang dihasilkan akan lebih tahan terhadap hama dan ramah lingkungan, memberikan keuntungan bagi petani serta menghasilkan benih unggul yang bernutrisi. Program USAID ini mendukung visi Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia,” ujar Jeff Cohen.

Kepala Pusat Riset Hortikultura BRIN, Dwinita Wikan Utami, menambahkan bahwa ORPP-BRIN juga berupaya menyebarkan informasi terkait inovasi ini kepada petani, penangkar benih, serta berbagai pihak terkait seperti TTKH, KKH, tim pelepas varietas, dan tim karantina.

“Melalui kemitraan dan inovasi ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor pertanian,” ujar Dwinita.

Sementara itu, Director of GBPP, Dave Douches, menyatakan kebanggaannya atas kemitraan yang terjalin antara MSU dan Indonesia selama beberapa tahun. Ia mengungkapkan rasa terhormatnya bisa bekerja sama dengan peneliti BRIN untuk menghasilkan varietas kentang bioteknologi yang tahan penyakit, ramah lingkungan, dan dapat menjamin keberlanjutan budidaya kentang di Indonesia.

“Teknologi ini memungkinkan produksi kentang dengan minim penggunaan pestisida, yang tentunya sangat mendukung keberlanjutan sektor pertanian,” tutup Dave.

Editor

Recent Posts

14 Hari Kritis di Rumah Sakit, Bobotoh Persib Jatuh dari Flyover Pasupati Meninggal

SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…

8 jam ago

Dedi Mulyadi: Bandara Kertajati Tidak Optimal, Berubah Jadi ‘Peuteuy Selong’!

SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…

12 jam ago

Berkas Sudah Lengkap, Kasus Oknum Dokter Priguna Segera Disidangkan

SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…

13 jam ago

HJB Run 2025 Catat Sejarah Kebersamaan Kabupaten dan Kota Bogor

CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…

17 jam ago

Presiden Prabowo Terima Ucapan Iduladha dari Presiden Erdoğan, Tanda Eratnya Hubungan RI-Turkiye

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…

17 jam ago

Ganda Putra Indonesia Masuki Final Kapal Api Indonesia Open 2025

SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…

17 jam ago

This website uses cookies.