Pemilhan umum (ilustrasi)
BANDUNG – Jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memastikan bahwa Tempat Pemungutan Suara (TPS) aman dari potensi bencana alam yang dapat mengganggu kelancaran pemungutan suara.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, mengungkapkan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan untuk meminimalkan risiko gangguan bencana selama proses pemilihan. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Jatinangor, Atang menjelaskan bahwa BPBD diminta menjadi narasumber terkait mitigasi dan kesiapsiagaan bencana selama Pilkada di Kabupaten Sumedang.
“Kami mengimbau petugas, mulai dari PPK hingga PPS, agar saling siaga dan segera menghubungi kami jika lokasi TPS dinilai mengancam keamanan pelaksanaan pemungutan suara. Kami siap melakukan asesmen di titik tersebut untuk memastikan apakah lokasi tersebut layak digunakan atau perlu dipindahkan,” ujar Atang, Kamis, 7 November 2024.
BPBD juga menekankan pentingnya kewaspadaan dini terhadap bencana alam seperti banjir, longsor, atau gempa bumi yang berpotensi mengancam kelancaran pemungutan suara.
Atang menambahkan bahwa jika ditemukan lokasi TPS yang kurang kondusif, BPBD akan menyarankan pemindahan TPS jauh-jauh hari sebelum hari pemungutan suara.
Apabila terjadi keadaan darurat, Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPS), dengan pendampingan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) atau PPK, dapat membuat berita acara pemindahan TPS setelah mendapat izin dari KPU dan Bawaslu.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memperhatikan faktor keamanan alam saat Pilkada, terutama untuk TPS outdoor. Pastikan tenda dipasang dengan aman dan hindari area berisiko, seperti dekat tebing curam atau pohon besar yang rawan tumbang,” tambah Atang seperti dikabarkan Humas Pemkab Sumedang.
Selain itu, BPBD juga mengingatkan agar TPS yang berada di dalam bangunan (indoor) ditempatkan di gedung yang tahan gempa. Hal ini penting mengingat Kabupaten Sumedang yang rentan terhadap gempa, selain bencana banjir, longsor, dan angin kencang. Penemuan lempeng Sumedang pada awal tahun ini semakin menguatkan risiko tersebut.
“Jika terjadi gempa saat pemungutan suara, kami minta seluruh pihak untuk mengutamakan keselamatan diri terlebih dahulu, sembari menjaga keamanan surat suara. Begitu kondisi aman, petugas bisa kembali dan memindahkan surat suara ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD juga melakukan sosialisasi melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi badan ad hoc KPU, khususnya PPK. Bimtek ini bertujuan untuk mempersiapkan petugas pemilu agar siap menghadapi segala situasi, termasuk potensi bencana alam, saat pemungutan suara berlangsung.
“Kami juga mengimbau KPU dan Bawaslu untuk tetap siaga bencana selama Pilkada, karena menurut BMKG, puncak musim penghujan diprediksi akan jatuh pada 27 November 2024,” imbuh Atang.
Dengan persiapan matang dan kewaspadaan tinggi, diharapkan Pilkada Sumedang 2024 dapat berlangsung lancar, aman, dan selamat bagi seluruh pihak yang terlibat, baik pemilih, petugas, maupun masyarakat sekitar.
SATUJABAR, DEPOK - Oknum dokter kembali mencederai dunia kedokteran, setelah melakukan perbuatan tercela. Kali ini,…
Jamaah haji ilegal ini akan bertolak ke Tanah Suci menggunakan penerbangan Malindo Air tujuan Jakarta-Malaysia…
Setiap tahunnya, rata-rata 83 persen jamaah haji Indonesia menabung tabungan haji di BSI. SATUJABAR, JAKARTA…
Kolaborasi strategis bersama PT Indonesia BTR New Energy Material merupakan komitmen Pertachem pada hilirisasi produk…
BP Haji terus melakukan evaluasi dan percepatan penyempurnaan sistem penyelenggaraan, khususnya dari sisi pengawasan dan…
BANDUNG - Musisi sekaligus drummer legendaris Gilang Ramadhan menemui Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di…
This website uses cookies.