Berita

BPBD: Sudah 81 Bencana Hidrometeorologi Melanda Wilayah Jawa Barat, 5 orang Tewas

SATUJABAR, BANDUNG– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, merilis sudah terjadi 81 kali bencana hidrometeorologi dalam dua pekan di wilayah Jawa Barat. Musibah bencana terjadi sejak tanggal 01 hingga 14 November 2024 tersebut, merenggut 5 korban jiwa.

Terjadinya 81 kali bencana hidrometereologi di wilayah Jawa Barat, sejak tanggal 01 hingga 14 November 2024, saat sudah memasuki musim hujan yang ditandai cuaca ekstrem dan angin kencang. Musibah bencana tersebut, meliputi tanah longsor 21 kali kejadian, cuaca ekstrem angin kencang 47 kejadian, dan banjir 13 kali kejadian.

“Cuaca ekstrem mengakibatkan terjadi 81 kali bencana hidrometereologi selama dua pekan, sejak awal November 2024. Bencana yang melanda di sejumlah daerah di Jawa Barat, didominasi musibah banjir, angin kencang dan tanah longsor,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan, Jum’at (15/11/2024).

Anne mengatakan, cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat diprediksi akan terjadi hingga Februari 2025. Cuaca ekstrem telah memberikan dampak terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Bencana paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bogor sebanyak 22 kejadian. Disusul Kabupaten Bandung 9 kejadian, Kota Bogor 9 kejadian, Kabupaten Bandung Barat 7 kejadian, dan Kota Sukabumi 5 kejadian. Musibah tersebut telah merenggut korban jiwa 5 orang warga,” kata Anne.

Anne menjelaskan, Kabupaten Ciamis berada posisi keenam sebanyak 4 kejadian, disusul Kabupaten Karawang dengan 3 kejadian, Kota Bandung 3 kejadian, serta 2 kejadian tersebar di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya. Satu kejadian lainnya tersebar di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kota Depok.

“Terbesar paling banyak dari dulu sama di Kabupaten Bogor, bencana banjir, tanah longsor hingga merenggut korban jiwa. Lima korban meninggal dunia, termasuk yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, jelas Anne.

Anne mengungkapkan, dari 81 kejadian bencana, tercatat sebanyak 807 rumah rusak, terdiri dari 38 rumah rusak berat, 184 rusak sedang, dan 585 rusak ringan. Selain itu, juga merusak 82 fasilitas umum, 4.150 rumah terendam banjir, dan 19.290 orang terdampak dengan terpaksa haru mengungsi.

“Mudah-mudahan, tidak bertambah lagi (bencana), meski cuaca ekstrem diprediksi masih tiga bulan ke depan. Terutama Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, yang dari tahun ke tahun sebagai rate pertama dan kedua, tertinggi dilanda bencana di Jawa Barat,” harap Anne.(chd)

Editor

Recent Posts

Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Ajukan Banding Kasus Kematian Ojol Affan

SATUJABAR, JAKARTA--Dua anggota Brimob yang telah dikenakan sanksi etik pelanggaran berat dalam Sidang Komisi Kode…

2 menit ago

Pembunuh Sekeluarga di Indramayu Terbongkar dari Mobil Korban Ditemukan

SATUJABAR, INDRAMAYU--Mobil Toyota Corolla bernomor polisi E 1640 PH, menjadi saksi bisu terbongkarnya kasus pembunuhan…

1 jam ago

Harga Emas Kamis 11/9/2025 Rp 2.095.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Kamis 11/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

4 jam ago

Foolball Board Game Siap ‘Kick Off’ ke Pasar Luas, Wamen Ekraf Siap Backup!

SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar melihat potensi besar dalam…

5 jam ago

Kabar Baik! Danau Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO

SATUJABAR, JAKARTA - Kabar membanggakan datang dari Sumatra Utara! Danau Toba resmi meraih kembali status…

5 jam ago

Ferry Juliantono Resmi Jabat Menkop, Siap Akselerasi Pembangunan Koperasi Lebih Maju

SATUJABAR, JAKARTA — Ferry Juliantono resmi menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) menggantikan Budi…

5 jam ago

This website uses cookies.