(Kiri-kanan) Komisaris Utama Bank BJB Bossman Mardigu, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, dan Komisaris Independen Bank BJB Helmy Yahya.(Foto: Dok BJB)
SATUJABAR, BANDUNG — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BJB, menunjuk Mardigu Wowiek Prasantyo, atau Bossman Mardigu dan Helmy Yahya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen Bank BJB. Penunjukkann Bossman Mardigu dan Helmy Yahya, telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hasil penilaian dan kepatutan, atau fit and proper test.
Keputusan menunjuk Mardigu Wowiek Prasantyo, atau Bossman Mardigu dan Helmy Yahya, sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen Bank BJB, diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dilakukan secara hybrid di Menara Bank BJB, Kota Bandung, pada Rabu (16/04/2025).
Keputusan tersebut telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui hasil penilaian dan kepatutan, atau fit and proper test. RUPST Bank BJB juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk pembagian dividen tahun buku 2024, sebesar Rp. 896,95 miliar, atau setara dengan Rp.85,25 per lembar saham.
“Angka Rp.85,25 per lembar saham, setara dengan 65,50 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan Bank BJB di Tahun Buku 2024, sebesar Rp. 1.369.462.904.109. Kebijakan dividen tersebut menjadi bukti kinerja keuangan Bank BJB mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” tulis Manajemen Bank BJB, dikutip dalam laman resmi Bank BJB, Rabu (16/04/2025).
Para pemegang saham juga menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, yakni Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV Tahap I, Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Tahap I, serta Surat Berharga Perpetual. Laporan bersifat informatif, namun penting dalam menunjukkan proses transparansi kepada investor.
Dewan Komisaris Bank BJB:
Komisaris Utama Independen : Mardigu Wowiek Prasantyo
Komisaris : Herman Suryatman
Komisaris : Rudie Kusmayadi
Komisaris : Tomsi Tohir
Komisaris Independen : Helmy Yahya
Komisaris Independen : Novian Herodwijanto
Dewan Direksi Bank BJB:
Direktur Utama : Yusuf Saadudin
Direktur Kepatuhan : Joko Hartono Kalisman
Direktur Korporasi dan UMKM : Mulyana
Direktur Konsumer dan Ritel : Nunung Suhartini
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi : Ayi Subarna
Direktur Keuangan : Hana Dartiwan
Profesionalitas
RUPST Bank BJB, yang menetapkan enam komisaris baru dan enam jabatan direksi, dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, 27 kepala daerah, serta para pemegang saham Bank BJB. Sementara Direktur Utama ditempati Yusuf Saadudin, yang sebelumnya ditunjuk sebagai Plt Dirut Bank BJB.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, pemilihan komposisi jajaran komisaris dan direksi atas dasar sikap profesional yang kemudian disepakati seluruh pemegang saham.
“Orang-orang yang diusulkan didasarkan pada aspek-aspek yang bersifat profesionalitas. Saya sendiri tidak pernah bertemu dengan orangnya dan tidak mengenal, hanya membaca foto prototipe dan pengalaman organisasi perbankannya,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, untuk jajaran komisaris juga berdasarkan aspek-aspek profesionalisme. Sama sekali tidak ada satupun aspek bersifat politik.
Dedi menyinggung sosok Mardigu Wowiek Prasantyo, atau Bossman Mardigu dan Helmy Yahya, yang sama sekali tidak pernah membicarakan soal penunjukannya sebagai komisaris. Dedi baru menghubungi, setelah melihat profil dan latarbelakang keduanya.
“Saya tidak pernah bertemu bareng, ngobrol bahas soal bisnis segala macam. Saya hanya telepon, saat beliau, Mardigu dan Helmy lagi di Eropa. Saya minta mau tidak menjadi komisaris di Bank Jabar,” kata Dedi.
Alasan Dedi memilih sosok Mardigu dan Helmy, karena memiliki pengetahuan dan pengalaman cukup di bidang ekonomi dan keuangan. Keduanya juga bisa dipercaya publik.
“Alasannya, saya ingin memilih orang-orang yang dipercaya oleh publik. Memiliki pengetahuan cukup serta pengalaman yang kuat di bidang ekonomi dan keuangan. Itu, jadi saya harus memilih orang yang dipercaya publik dan berpengalaman,” tutup Dedi.
Tidak Aktif di Politik
Helmy Yahya yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank BJB, menegaskan, tidak lagi aktif dalam dunia politik dan siap fokus menjalankan tugas pengawasan serta mendukung strategi bisnis Bank BJB.
Helmy yang sempat bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengaku, sudah non-aktif, dan sudah tidak aktif lagi di dunia politik.
Helmy berjanji akan fokus melakukan tugasnya mengawasi Bank BJB dan memastikan kondisi Bank BJB baik-baik saja, setelah diterpa kasus korupsi. Sebagai akuntan dan auditor, Helmy merasa senang atas tugas yang akan diembannya karena salah satu fungsi komisaris mengawasi soalnkeuangan.
“Saya akuntan dan auditor, jadi saya senang sekali, karena bidang saya di situ mengawasi keuangan. Saya akan konsolidasi, semoga semua baik-baik saja, dan sebagai akuntan saya harus melihat data,” ungkap Helmy.
Helmy berencana melakukan rebranding untuk Bank BJB. Helmy memastikan, jajaran komisaris dan direksi yang ditunjuk dalam RUPST akan bekerja maksimal membawa Bank BJB ke arah yang lebih baik.(chd).
BANDUNG - Musisi sekaligus drummer legendaris Gilang Ramadhan menemui Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di…
BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen memperkuat ketahanan pangan daerah dengan memperbaiki dan membangun infrastruktur…
BANDUNG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan Panen Raya…
BANDUNG - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin secara resmi membuka ajang Velocity Athletics Championship 2025…
BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Garut resmi meluncurkan program BUMDes Hebat dan Desa Wisata Hebat Tahun…
BANDUNG - Kabupaten Garut kembali menegaskan posisinya sebagai lumbung jagung Jawa Barat dengan kontribusi produksi…
This website uses cookies.