Gaya Hidup

Bersama Prancis, Indonesia Siap Bawa Fesyen dan Kriya ke Panggung Dunia

JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) Indonesia semakin memperkuat kolaborasi di sektor fesyen dan kriya dengan Prancis. Melalui program residensi bersama yang akan melibatkan desainer dari kedua negara, kerja sama ini menargetkan peningkatan ekspor produk kreatif, pertukaran ilmu, serta penguatan daya saing talenta ekraf Indonesia di kancah global.

“Kami ingin kerja sama seperti ini tidak hanya berhenti pada seremoni atau wacana. Harus ada alih ilmu, peluang bisnis, dan penguatan ekosistem yang dirasakan langsung oleh para pelaku industri kreatif,” kata Wakil Menteri Ekraf (Wamen Ekraf) saat menghadiri Indonesian–French Seminar on Fashion and Craftsmanship di Institut Français d’Indonésie (IFI) Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Wamen Ekraf menekankan bahwa kerja sama internasional harus mampu menghasilkan dampak nyata bagi para pelaku industri. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif berbasis hexahelix—melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media—untuk memperluas manfaat program lintas negara.

“Pertukaran talenta, lokakarya kolaboratif, dan co-creation produk menjadi elemen kunci dalam mendorong subsektor fesyen dan kriya sebagai the new engine of growth sekaligus mendukung peningkatan daya saing ekraf secara global,” tambahnya melalui keterangan resmi.

MoU dengan Prancis hingga Inkubasi PINTU

Sejak akhir Mei 2025, hubungan strategis Indonesia–Prancis di sektor kreatif mendapat momentum baru melalui kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Jakarta. Kunjungan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup subsektor fesyen, kriya, desain, film, hingga gim. Kolaborasi ini menjadi pijakan untuk membangun ekosistem lintas negara yang berpijak pada inovasi dan nilai budaya.

Salah satu implementasi konkretnya adalah penguatan platform Inkubasi PINTU. Tahun ini, PINTU menyelenggarakan Residency Program dan Focus Week di Jakarta dan Yogyakarta, mempertemukan talenta kreatif dari kedua negara dalam ruang kerja bersama.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, H.E. Fabien Penone, menilai sektor kreatif sebagai sarana diplomasi yang efektif dalam membangun kedekatan antarbangsa. Menurutnya, kolaborasi budaya bukan hanya tentang ekspresi artistik, tetapi juga strategi masa depan untuk menciptakan dunia yang lebih terbuka, inklusif, dan lestari.

“Kami percaya bahwa budaya bukan hanya warisan, tetapi juga kekuatan yang mampu menyatukan bangsa-bangsa dan membuka peluang baru dalam kerja sama global,” ujarnya.

JF3 Soroti Peran PINTU dalam Peningkatan Kapasitas

Sementara itu, Ketua Jakarta Fashion & Food Festival (JF3), Soegianto Nagaria, menyoroti peran program PINTU sebagai ruang tumbuh bagi desainer dan perajin dari Indonesia dan Prancis. Menurutnya, keterlibatan langsung dalam proses kreatif bersama memberikan pengalaman mendalam yang melampaui sekadar pameran atau promosi karya.

“Melalui PINTU, kami melihat bagaimana kerja sama bisa menciptakan dampak konkret. Desainer dan perajin tidak hanya memamerkan karya, tapi juga membangun jejaring, menciptakan produk bersama, dan berbagi nilai budaya,” ungkapnya.

Seminar ini sekaligus mempertegas peran subsektor fesyen dan kriya dalam mendukung visi ekonomi kreatif Indonesia sebagai pilar diplomasi budaya dan motor baru pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi ini juga sejalan dengan program prioritas Sinergi Ekraf dalam Asta Ekraf, yang mendorong kemitraan antar pelaku industri untuk membangun ekosistem usaha kreatif yang saling terhubung dan berdaya saing.

Turut mendampingi Wamen Ekraf dalam kegiatan ini adalah Kasubdit Komersialisasi dan Pemasaran Kriya, Benedictus Permadi, beserta tim dari Direktorat Kriya. Hadir pula dalam seminar tersebut, Alain Soreil (Director, Ecole Duperré Paris) dan Simpriwati Simarno (Managing Director, Louis Vuitton Indonesia).

Editor

Recent Posts

Menparekraf Gandeng AKKSI: Perkuat Peran Kreator Konten untuk Ekonomi Digital Indonesia

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…

5 jam ago

Kemenpar Ajak Himpunan Humas Hotel Sebar Luaskan Publikasi Pariwisata Berkelanjutan

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…

5 jam ago

Nezar Patria: Adaptasi AI Jadi Kunci Masa Depan Media

SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau…

5 jam ago

Industri Halal Jadi Pilar Ekonomi Baru, Generasi Muda Didorong Jadi Motor Inovasi Global

SATUJABAR, TANGERANG - Industri halal Indonesia kian melesat dan dipandang sebagai salah satu pilar utama…

5 jam ago

Indonesia Salurkan Bantuan Pangan USD 12 Juta untuk Gaza Lewat WFP

SATUJABAR, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap Palestina dengan menyalurkan bantuan pangan senilai…

5 jam ago

BMKG dan Kementerian PU Sinergi Mitigasi Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

SATUJABAR, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dengan tegas menyatakan…

5 jam ago

This website uses cookies.