Petugas evakuasi warga korban banjir di Sumedang menggunakan perahu karet. (FOTO: Polres Sumedang)
SATUJABAR, BANDUNG – Banjir Sumedang pada Minggu malam (11/2/2024) mengagetkan warga Dusun Leuwi Awi Desa Ujungjaya Kec. Ujungjaya Kab. Sumedang.
Sejumlah orang terjebak pada ratusan rumah di saat hari sudah gelap. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak sore.
Petugas gabungan, TNI, Polri, BPBD, terjun ke lapangan mengevakuasi warga dari rumah-rumah yang terendam
Sejumlah perahu karet diturunkan,. Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono juga turun langsung ke medan banjir.
Menurut laporan Pemkab Sumedang, 220 KK atau 700 warga terdampak banjir Ujungjaya itu.
Sebanyak enam orang jalani perawatan di Puskesmas. Dari orang yang menjalani perawatan itu, seorang nenek 73 tahun meninggal di Puskesmas.
Pj Bupati Herman Suryatman didampingi Pj Sekda Tuti Ruswati serta dinas terkait meninjau langsung lokasi banjir, Senin (12/4) pagi.
Pj Bupati Herman menyebut, banjir berdampak pada 220 KK, lebih dari 700 jiwa.
Selain itu, banjir juga merusak sedikitnya 5 rumah warga.
“Kami melakukan cek ricek kroscek, dan tadi malam juga BPBD beserta tim gabungan TNI Polri dan unsur lainnya berhasil mengevakuasi semua warga terdampak,” kata Pj Bupati Herman.
Dikatakan, selain ratusan rumah tergenang, sebanyak enam orang warga dilarikan ke Puskesmas. Satu orang meninggal dunia atas nama Arum (73).
“Dari enam yang dibawa ke Puskesmas itu ada satu yang meninggal atas nama ibu Arum usia memang sudah sepuh, almarhumah meninggal di Puskesmas. Sedangkan satu lagi masih ibu hamil masih di Puskesmas, sisanya sudah pulang,” ujarnya dilansir situs Pemkab Sumedang.
Adapun banjir diduga akibat adanya pendangkalan pada Sungai Cipelang, dampak pembangunan Tol Cisumdawu.
“Dalam sejarahnya Leuwiawi ini memang langganan banjir tiap tahun karena luapan Sungai Cipelang. Kebetulan ada jalan tol tentu memberikan dampak, tapi sejauh mana dampaknya ini harus kami kaji secara teknokratis. Jadi kami tidak mau gegabah, tapi yang jelas dampaknya ada,” imbuhnya.
Senin pagi, air sudah mulai surut, namun masih menyisakan genangan lumpur.
Untuk penanganan sementara, Pemkab Sumedang mendirikan tenda darurat serta dapur umum, membuka Posko untuk koordinasi, komunikasi dan lintas layanan serta layanan kesehatan.
“Menyiapkan kebutuhan dasar seperti pakaian, alat kebersihan. Saya juga membuat SK Bupati tentang darurat bencana untuk akselerasi penanganan,” kata Pj Bupati Herman.
Terkait penanganan permanen, Pj Bupati Herman melakukan koordinasi dengan BBWS, CKJT dan Satker Jalan Tol.
“Apakah melalui penanganan berbagai penyebab banjir atau disertai juga relokasi semua rumah warga ke tempat yang aman?. Penyebab banjir, selain meningkatnya luapan air sungai Cipelang dan pendangkalan sungai Cipelang, teridentifikasi jg karena dampak pembangunan jalan tol,” katanya.
Banjir di Ujungjaya terjadi setelah diguyur hujannya mulai pukul 15.00, air mulai masuk pukul 16.00.
“Air deras tiba-tiba masuk rumah saya sampai hancur,” kata Cicih (36), salah seorang warga.
Air luapan Sungai Cipelang disertai lumpur, masuk ke permukiman rumah penduduk.
Akibatnya ratusan rumah kemasukan air serta lumpur.
Cepatnya air masuk ke rumah membuat warga tak sempat menyelamatkan barang-barang rumah tangga.
SATUJABAR, SUMEDANG - Kabupaten Sumedang bersiap melahirkan ikon baru seni dan budaya. Geoteater Rancakalong akan…
SATUJABAR, BOGOR - Kreativitas pelajar Bogor kembali mencuri perhatian. Dalam ajang Bogor Innovation Award (BIA)…
SATUJABAR, JAKARTA - Semangat juang atlet angkat besi Indonesia kembali membara. Pengurus Besar Persatuan Angkat…
SATUJABAR, BANDUNG – Plaza Balai Kota Bandung mendadak berubah menjadi lautan kegembiraan pada Jumat, 26…
SATUJABAR, BANDUNG - Kota Bandung kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat inovasi digital nasional…
SATUJABAR, BANDUNG - Kota Bandung kembali mencatat sejarah baru. Pada Sabtu, 27 September 2025, ribuan…
This website uses cookies.