Berita

Banjir di Kabupaten Bandung Akan Terus Ditekan

SATUJABAR, BANDUNG – Banjir di Kabupaten Bandung akan terus diatasi dengan percepatan pembangunan infrastruktur.

Bupati Bandung Dadang Supriatna salah satunya infrastruktur pengendali banjir di Kabupaten Bandung antara lain danau buatan.

Dia mengatakan, danau buatan atau embung jadi salah satu infrastruktur untuk solusi banjir.

Dilansir bandungkab.go.id, beberapa yang sudah diwujudkan Danau Cieunteung, Danau Retensi Sinaraga Andir, dan Terowongan Air Citarum di Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

Bupati mengaku baru-baru ini pihaknya sudah menggelar rapat kordinasi dengan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tujuannya untuk percepatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir danau buatan.

“Kami sudah ajukan ke Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, salah satunya untuk bisa melakukan percepatan pembangunan danau. Kami mengusulkan untuk membangun enam danau, salah satunya Danau di Tegalluar,” kata Bupati Dadang Supriatna saat Haul Akbar Keluarga Besar Dadang Supriatna di Masjid Asy-Syifa, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu (14/1/2024).

Dengan berkoordinasi ke Ditjen Pembiayaan Infrastruktur diharapkan Kementerian PUPR dapat mendorong proses pendanaan atau investasi untuk bisa mempercepat pembangunan infrastruktur.

PARKIR AIR

Sebelumya Kang DS, sapaan Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan pembangunan Danau Tegalluar di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang ini ditujukan untuk sarana parkir air, sebelum air tersebut mengalir bermuaran ke Sungai Citarum.

Nantinya danau buatan ini tidak hanya untuk mengendalikan banjir, juga sebagai persediaan atau sumber air baku.

Titik lokasi di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Desa Rancaekek Wetan, Desa Rancaekek Kulon, Desa Tegal Sumedang dan Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

Sebelumya Kang DS, sapaan Dadang Supriatna mengatakan, Danau Tegalluar yang akan dibangun itu memiliki lima fungsi.

“Pertama, untuk penampungan air sementara dan bersinergi dengan program Citarum Harum. Kedua, bisa digunakan untuk persediaan air baku dan diolah oleh PDAM untuk kebutuhan masyarakat, ketiga untuk pengisian air bawah tanah, keempat untuk energi listrik dengan menggunakan panel surya, dan kelima untuk destinasi wisata,” paparnya.

Pada awal tahun ini, kejadian banjir masih terjadi di beberapa kawasan. Percepatan pembangunan infrastruktur banjir dapat terus menekan potensi banjir.

Editor

Recent Posts

Ganda Putra Indonesia Juarai China Open 2025

CHANGZHOU - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, juara China Open 2025 untuk nomor…

4 jam ago

16 Anak Jadi Tersangka Duel Maut SMP di Cianjur, Dipicu Saling Ejek di Medsos

SATUJABAR, CIANJUR--Polisi telah menetapkan 16 anak sebagai tersangka dalam kasus perkelahian siswa Sekolah Menengah Pertama…

6 jam ago

2 Mahasiswa Ikopin Hilang di Pantai Puncak Guha Garut, Pencarian Dihentikan

SATUJABAR, GARUT--Poses pencarian terhadap dua mahasiswa Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), yang hilang di Pantai Puncak…

7 jam ago

Kementerian Ekraf Serius Dukung Esports, FORNAS VIII 2025 Jadi Penguat Ekosistem Gim Indonesia

MATARAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri gim dan…

17 jam ago

Pemkab Garut Akan Adopsi Model Pengembangan Industri Tembakau ala Kudus

KUDUS - Pemerintah Kabupaten Garut berencana mengadopsi model pengembangan industri tembakau yang telah diterapkan dengan…

17 jam ago

Albert Januarta Raih Gelar Juara Dunia di World Pool Championship Junior 2025

BANDUNG - Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga Indonesia. Atlet biliar muda asal Kepulauan Riau,…

17 jam ago

This website uses cookies.