Berita

Banjir dan Longsor di Garut Bencana Bagi 3.702 Jiwa

BANDUNG: Banjir dan longsor di Garut menjadi bencana bagi 3.702 jiwa atau 1.213 kepala keluarga.

Banjir dan tanah longsor di Garut Provinsi Jawa Barat terjadi pada Kamis (22/9/2022).

Peristiwa tersebut terjadi pasca hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cipelabuh dan Cikaso meluap dan merusak beberapa tanggul hingga permukiman warga.

Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Minggu (25/9/2022) pukul 18.20 WIB, terdapat satu warga mengalami luka berat dan masih dirawat di Rumah Sakit.

Selain itu juga berdampak pada kerugian infrastruktur seperti lima unit rumah rusak berat, 19 unit rumah rusak sedang dan 18 unit rumah rusak ringan.

PROPERTI RUSAK

Total 1.156 unit rumah terdampak dari bencana tersebut.

Kemudian terdapat beberapa fasilitas umum yang juga terdampak.

Antara lain 20 unit fasilitas pendidikan, delapan unit fasilitas ibadah, tiga tanggul penahan tebing, dan lima unit jembatan.

Selain itu empat titik jalan juga mengalami kerusakan.

Pada saat kejadian, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut bersama tim gabungan langsung menuju lokasi.

Mereka melakukan evakuasi, penyelamatan korban dan pendataan.

Hingga kini masih terus melakukan penanganan bencana, pemberian bantuan logistik.

Pembersihan material akibat banjir dan longsor menggunakan alat berat juga terus dilakukan.

Bupati Garut akan menetapkan status tanggap darurat atas kejadian itu.

Pos Komando Penanganan Darurat Bencana sudah didirikan untuk mempermudah dan mempercepat penanganan bencana.

Sementara itu merujuk hasil kajian InaRISK BNPB, Kabupaten Garut merupakan wilayah dengan risiko bencana banjir dan longsor pada tingkat sedang hingga tinggi.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagan.

Sebab, katanya, sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan.

Langkah itu seperti memantau kondisi drainase di sekitar rumah agar tidak tersumbat sehingga menyebabkan tanah longsor.

“Menanam pohon berakar kuat pada lereng untuk menahan tanah dan mendapatkan informasi terkini terkait cuaca dari pihak yang berwenang,” ucapnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosfisika (BMKG) juga mengimbau agar senantiasa waspada seiring datangnya musim hujan.

Editor

Recent Posts

Komplotan Begal Sasar Sepeda Motor Ojol di Bandung Diringkus

SATUJABAR, BANDUNG--Polrestabes Bandung, Jawa Barat, berhasil mengungkap komplotan begal dengan menyasar driver ojek online (ojol)…

21 menit ago

Harga Emas Jum’at 12/9/2025 Rp 2.088.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Jum’at 12/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

3 jam ago

Program Kampung Zakat Dorong Produksi Kerapu Cantang Masuk Pasar Global

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Agama terus perkuat pemberdayaan masyarakat kepulauan melalui peluncuran Program Kampung Zakat,…

4 jam ago

Bagaimana Satelit Bisa Mengorbit Bumi di Angkasa? Ini Penjelasan BRIN

SATUJABAR, JAKARTA - Satelit kini menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, mulai dari komunikasi, cuaca,…

4 jam ago

Rekomendasi Saham Jum’at (12/9/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Kamis (12/9/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

4 jam ago

Kewenangan Aset Kripto Beralih ke OJK, Bappebti Fokus pada Pengembangan PBK Berbasis Komoditas Unggulan

Terkait adanya pemberitaan di media daring yang bertajuk “Bappebti Merilis Daftar Resmi Platform dan Pialang…

4 jam ago

This website uses cookies.