Gunung Slamet.(FOTO: PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM)
BANDUNG – Aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah dilaporkan naik pada Jum’at 29 November 2024, ungkap Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Gunungapi Slamet (G. Slamet) adalah gunungapi strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncaknya 3432 mdpl. Secara administratif terletak dalam lima kabupaten, yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.
Secara geografis berada pada posisi 7° 14.30′ LS dan 109° 12.30′ BT. Gunungapi Slamet dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) yang berada di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Peningkatan aktivitas vulkanik G. Slamet terakhir terjadi pada Maret hingga September 2014, diikuti erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah (tipe letusan strombolian). Aktivitas vulkanik G. Slamet kembali mengalami peningkatan pada akhir tahun 2023, sehingga sejak 19 Oktober 2023 status G. Slamet berada pada Level II (Waspada).
Aktivitas vulkanik G. Slamet pada tahun 2024 umumnya didominasi oleh hembusan asap kawah dengan tinggi 30 – 550 meter dari atas puncak. Perkembangan aktivitas vulkanik G. Slamet hingga tanggal 29 November 2024 sebagai berikut :
Pada akhir Oktober 2024 telah selesai dilakukan kegiatan modernisasi peralatan pemantauan G. Slamet, dengan adanya pergantian peralatan ini untuk melihat tren aktivitas saat ini dari pemantauan deformasi menggunakan EDM dan tiltmeter akan dianalisis lebih lanjut.
Pemantauan deformasi dengan menggunakan Electronic Distance Measurement (EDM) (Lampiran 8) menunjukkan baseline Pos–BCS, Pos–CLK, Pos-GJN, dan Pos– JRM berfluktuasi memendek-memanjang cenderung stabil dengan perubahan jarak relatif kecil.
Pemantauan deformasi dengan menggunakan Tiltmeter dilakukan di Stasiun Cilik (Lampiran 9) yang berada pada elevasi 1.500 mdpl, Stasiun Tiltmeter Bambangan (Lampiran 10) pada elevasi 1.875 mdpl, dan Stasiun Sawangan (Lampiran 10) pada elevasi 2.000 mdpl.
Hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh G. Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.
Potensi ancaman bahaya G. Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 km. Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak G. Slamet.
Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Slamet oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Masyarakat di sekitar Slamet diharap tenang tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas G. Slamet dan agar mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten.
Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Pos Pengamatan Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kabupaten, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Slamet setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website
https://magma.esdm.go.id,https://vsi.esdm.go.id dan https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram @pvmbg_).
Tingkat aktivitas G. Slamet akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.
Tingkat aktivitas dan rekomendasi G. Slamet ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Jum’at 20/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, CIREBON--Mencegah jangan sampai ada korban jatuh lagi, Polresta Cirebon, Jawa Barat, menutup aktivitas penambangan…
Keberadaan infrastruktur ini diyakini dapat mendukung aktivitas ekonomi masyarakat dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. SATUJABAR,…
Dukungan berkelanjutan dari Pemerintah menjadi fondasi penting dalam menghadapi gejolak ekonomi global, sehingga PLN mampu…
Banjir rob itu disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut di pesisir utara Jawa Barat.…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (20/6/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
This website uses cookies.